Cara Menanam Jahe di Polybag

Cara Menanam Jahe di Polybag Dengan Sangat Mudah

Jahe adalah tumbuhan berbunga yang berasal dari Asia Tenggara. Tumbuhan rimpang ini merupakan salah satu rempah paling sehat dan enak serta mudah dibudidayakan. Siapapun bisa menanam jahe. Bahkan dengan menggunakan media tanam seperti polybag atau pot sekalipun.

Tapi meski bisa tumbuh, kadang jahe tidak tumbuh subur atau rimpangnya sulit menghasilkan tunas-tunas baru. Bagaimana cara membudidayakan jahe agar dapat memberikan hasil panen yang berlimpah? Silahkan coba cara menanam jahe di polybag berikut ini.

Cara Menanam Jahe di Polybag

Agar hasil panen memuaskan, dibutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai cara menanam jahe. Mulai dari, tahu cara memilih bibit jahe yang bagus, tahu cara menyemai, menanam, memupuk, serta tahu juga cara merawat tanaman nya. Mari kita mulai menanam dengan memilih bibit jahe terlebih dahulu.

Memilih jenis bibit jahe yang akan ditanam

Ada 3 jenis jahe yang paling banyak dikenal luas oleh masyarakat yakni, jahe putih besar yang biasa disebut dengan istilah “jahe gajah,” atau “jahe badak,” atau “jahe kombongan.” Yang kedua adalah jahe putih kecil biasanya disebut “emprit.” Dan, yang ketiga adalah jahe merah.

  1. Jahe putih besar (jahe gajah/badak). Ciri-ciri jahe gajah sangat mudah dikenali. Kulitnya berwarna putih dan bentuk rimpangnya besar-besar. Daging rimpangnya lembut dan berserat. Aromanya tidak terlalu tajam dan rasanya jika tidak sepedas jahe putih kecil
  2. Jahe putih kecil (jahe emprit). Ciri-cirinya, kulit berwarna putih ke kuningan. Bentuknya kecil-kecil dan agak pipih. Rasanya lebih pedas dan aromanya lebih tajam dibandingkan dengan jahe putih besar
  3. Jahe merah. Kulitnya berwarna merah dan ada juga yang berwarna jingga. Seratnya kasar dengan aroma yang tajam serta rasa yang sangat pedas

Anda bisa memilih salah satu atau ketiga jenis jahe tersebut untuk ditanam. Jahe putih besar biasanya ditanam untuk memenuhi kebutuhan bumbu masak.

Sedangkan jahe putih kecil dan jahe merah banyak dimanfaatkan sebagai obat alami atau jamu karena mengandung minyak atsiri yang lebih banyak dengan jahe putih besar.

Cara Memilih Bibit Jahe yang Bagus

Bibit jahe yang bagus adalah yang sudah tua. Ditandai dengan daging yang sudah berserat. Usia jahe yang sudah tua biasanya berkisar antara 10 hingga 12 bulan. Bibit jahe bisa diperoleh dengan membeli jahe yang sudah tua di pasar.

Cara Menyemai bibit jahe

Jika sudah menemukan dan menyiapkan bibit jahe yang bagus dan sudah tua. Selanjutnya, jahe perlu disemai agar tunasnya tumbuh. Adapun media yang bisa digunakan untuk menyemai jahe sangat beragam. Mulai dari lahan kering atau bedengan, karung, pot, hingga polybag.

TRENDING :  Panduan Cara Menanam Cabai Agar Cepat Berbuah Lebat

Berikut adalah langkah-langkah dan cara menanam jahe untuk pembibitan.

  1. Sediakan media tanam berupa polybag
  2. Sediakan pupuk yang terbuat dari campuran: kotoran hewan (kohe) seperti kohe kambing ataupun sapi yang sudah kering, arang sekam, dan serutan kayu.
    perbandingan jumlah antara kohe dengan sekam dan serutan kayu adalah: 1 bagian serutan kayu + 1 bagian sekam bakar + 2 bagian kohe. Aduk hingga tercampur rata.

    1. Hindari menggunakan kotoran ayam. Karena bisa menyebabkan munculnya belatung
    2. Campuran pupuk bisa langsung digunakan. Dan, akan lebih baik jika difermentasi terlebih dahulu
  3. Isi polybag menggunakan tanah gembur dengan tinggi sekitar 15 cm, kemudian tambahkan pupuk di atasnya dengan ketebalan sekitar 6 cm
  4. Letakkan rimpang di atas pupuk dengan posisi miring agar tunas jahe bisa tumbuh dari samping
  5. Tutupi bibit jahe dengan menggunakan pupuk setebal kurang lebih 2 hingga 3 sentimeter. Usahakan agar tidak terlalu tebal supaya tidak menghambat pertumbuhan bibit jahe
  6. Siram setiap hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan di sore hari. Dan lakukan secara perlahan dengan mengguna air kecil agar tidak menyebabkan rimpang terekspos. Jika bibit rimpang terlihat atau terekspos karena penyiraman yang terlalu banyak atau akibat hujan. Segera tutupi dengan pupuk agar tidak membusuk
  7. Letakkan di tempat yang memungkinkan bibit jahe bisa sering terkena sinar matahari
  8. Setelah jahe yang disemai berusia kurang lebih 1,5 bulan atau 2 bulan, bibit tersebut bisa dipindahkan. Cara menanam jahe yang sudah bertunas sebaiknya menggunakan polybag yang berukuran besar. Jika tidak punya polybag besar, anda bisa memanfaatkan karung atau menanam di lahan terbuka
  9. Pindahkan jahe yang sudah bertunas ke polybag besar secara hati-hati agar tidak ada akar yang terputus
  10. Sebelum dipindahkan, pastikan media tanam yang baru berisi campuran pupuk yang sudah difermentasi selama 1 atau 2 bulan. Dengan begitu, lingkungan media tanam jahe tidak terlalu berbeda dengan lingkungan penyemaian
  11. Pada media tanam yang baru. Bagian tengahnya harus berisi kohe. Galih pada bagian tengah media tanam tersebut sedalam kurang lebih 10-15 cm. Lalu tanam bibit jahe yang sudah bertunas di sana
  12. Siram secara rutin antara 3 atau 5 hari sekali
  13. Setelah 1,5 atau 2 bulan kemudian. Atau setelah tunas tanaman jahe mulai tumbuh setinggi 20 cm, tambahkan pupuk yang sudah difermentasi minimal 40 hari.
    Cara menambahkan pupuk adalah:

    1. keruk pupuk yang ada di bagian samping polybag kemudian pindahkan ke tengah
    2. Bagian pinggir yang sudah dikeruk akan membentuk parit kecil yang dapat diisi dengan pupuk baru yang sudah difermentasi
  14. Setelah masa tanam jahe mencapai usia 10 hingga 12, jahe tua ini sudah boleh dipanen

Kesimpulan dalam Cara Menanam Jahe adalah Selama proses penyemaian. Bibit jahe sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak terlalu panas, juga tidak terlalu teduh. Jika tinggal di daerah yang sangat panas dengan sinar matahari yang terik. Anda bisa mengurangi intensitas matahari dengan menggunakan bantuan paranet.

TRENDING :  9 Tanaman Hias Indoor Pembersih Udara dan Penyerap Racun

Itulah cara menanam jahe di polybag agar tumbuh subur dan dapat menghasilkan panen yang berlimpah. Rahasia menanam jahe yang dapat memberikan hasil memuaskan terletak pada, pemilihan bibit yang tepat, pemupukan tepat waktu, penyemaian yang benar, dan perawatan yang rutin. Selain dengan menanam di polybag, anda juga bisa mencoba untuk menanam dengan metode hidropinik. Untuk ulasan Jenis Tanaman Hidroponik anda bisa ikuti pada artikel sebelumnya.