Jenis Media Tanam untuk Sayur dan Tanaman Hias

20 Jenis Media Tanam untuk Sayur dan Tanaman Hias

Jenis Media Tanam – Berkebun adalah kegiatan yang menyenangkan dan bisa memberikan perasaan bahagia serta membuat suasana hati jadi lebih baik. Selain kegiatan berkebun itu sendiri, tumbuhan yang kita tanam juga bisa memberikan banyak manfaat. Terutama untuk tumbuhan jenis sayur-sayuran dan tanaman hias.

Baik sayur dan tanaman hias, hanya bisa tumbuh apabila ada medianya. Dalam konteks berkebun, media tanam adalah bahan yang digunakan untuk menanam tumbuhan.

Di luar ruangan, tanah selalu menjadi pilihan utama sebagai media tanam. Namun untuk di dalam ruangan, banyak orang lebih suka memilih media lain selain tanah karena sejumlah alasan.

Media Tanam untuk menanam Sayur dan Tanaman Hias

Meski bisa menggunakan tanah, tapi banyak orang lebih menyukai bahan alami yang lebih ringan seperti gambut gambut, sabut kelapa atau cocopeat hingga serpihan kulit kayu.

Dalam sistem hidroponik. Banyak orang lebih menyukai menggunakan rockwool, batu atau kerikil, busa plastik, dan perlit atau vermikulit.

Berbagai bahan tersebut lebih populer dibandingkan tanah, bisa menahan batang tanaman dengan baik, dan juga lebih cepat kering sehingga akar tanaman tidak akan terendam air.

Namun berbeda dengan tanah, banyak media untuk menanam yang tidak mengandung unsur hara apapun. Sehingga, kita harus menambahkan sejumlah media yang memiliki unsur hara. Karena itulah, kita sering menjumpai seseorang yang menanam dengan media seperti rockwool harus menambahkan pupuk cair.

Jenis Media Tanam Sayur dan Tanaman Hias

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah 20 media tanam untuk sayur maupun tanaman hias yang paling umum digunakan.

  1. Tanah pekarangan. Tanah pekarangan menjadi pilihan utama karena sangat mudah didapatkan dan sebagian besar sudah mengandung unsur hara. Untuk menambah nutrisi tanah, tanah bisa dicampur dengan media lain seperti humus maupun kompas.
  2. Humus dan kompos. Baik humus dan kompos adalah sumber makanan atau sumber nutrisi bagi tumbuhan. Keduanya memiliki banyak manfaat untuk tanaman. Mulai dari, membantu menyaring toksik kimia yang ada di dalam tanah dan air, menambah kapasitas kandungan air tanah, meningkatkan aerasi tanah, mencegah penggerusan tanah, dan berfungsi sebagai dekomposisi pestisida atau senyawa organik toksik lainnya. Baik humus dan kompos, keduanya mengacu pada maksud yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada proses pembuatannya. Humus terbentuk secara alami dan kompos adalah pupuk buatan.
  3. Arang kayu. Manfaat menggunakan arang kayu untuk menanam sayur ataupun tanaman hias diantaranya adalah, sebagai ventilasi udara karena arang punya banyak rongga, pelindung dari gangguan jamur, melindungi tanaman dari hewan pemangsa, sangat baik dalam menyanggah tanaman, dapat menyimpan banyak air, dapat menyaring dan zat beracun, dan dapat menetralisir air. Arang kayu bisa dibuat dari hasil pembakaran bambu, pohon/kayu, tempurung kelapa, sekam.
  4. Sekam bakar (arang sekam). Arang sekam bisa dimanfaatkan sebagai pupuk karena memiliki kandungan karbon yang dapat menjadi nutrisi tanaman dan dapat meningkatkan kadar pH tanah. Arang yang dicampurkan dengan kompos dapat meningkatkan kandungan karbon pada kompos. Sejumlah manfaat arang sekam lainnya adalah: membantu menahan air, mengikat logam berat, dan menggemburkan tanah agar akar lebih mudah menyerap unsur hara.
  5. Kotoran hewan (kohe). Ada banyak jenis hewan peliharaan yang kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai media tanam atau pupuk. Mulai dari kotoran hewan sapi yang dikenal dengan sebutan pupuk kandang, kotoran kambing, ayam, hingga kelinci. Berbagai jenis kohe tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena itu, tidak semua kotoran hewan cocok digunakan untuk tanaman tertentu.
  6. Cocopeat (sabut kelapa). Cocopeat adalah media tanam yang paling gunakan untuk menanam sayur ataupun tanaman hias. Media yang berasal dari sabut kelapa ini dapat menyerap dan menyimpan air 10 kali lebih baik dari tanah, ramah lingkungan, dan tahan hama. Cocopeat tidak mengandung unsur hara seperti tanah. Karena itu, penyiraman biasanya dilakukan dengan menambahkan pupuk organik cair agar tumbuhan mendapatkan nutrisi.
  7. Terbuat dari bebatuan dan memiliki kandungan mineral alkali serta pH yang cukup tinggi. Media ini kerap digunakan sebagai media untuk menumbuhkan benih. Kelebihan menggunakan rockwool adalah, media ini ramah lingkungan, bisa membantu menghemat pupuk, mengandung patogen yang berbahaya bagi tanaman atau sayur, dan dapat membantu meminimalkan penggunaan desinfektan.
  8. Oasis Cubes. Media tanam sayur dan tanaman hias yang mirip rockwool ini dapat membantu memberikan rasio udara ke air yang ideal, cocok digunakan sebagai media pembibitan karena tanaman, mudah tumbuh di media ini, mudah dipisahkan, mudah ditransplantasikan, dan lebih mudah terurai secara hayati dibanding rockwool.
  9. Sekam padi. Sekam padi yang tidak dibakar sering digunakan oleh petani sebagai pupuk dan pengusir hama seperti bekicot. Selain itu, sekam (mentah) juga bermanfaat untuk mengikat air, dan berguna sebagai sumber kalium untuk tumbuhan.
  10. Hidroton adalah jenis media tanam hidroponik yang sangat populer selain rockwool. Media ini terbuat dari lempung (tanah liat) yang dipanaskan dan dibentuk menjadi bulatan-bulatan dengan berbagai ukuran. Hidroton memiliki pori-pori yang dapat menyerap dan menyimpan air, pH-nya netral dan stabil, serta dapat membantu menyediakan oksigen bagi akar.
  11. Spons dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik karena bisa menyimpan air, memiliki banyak pori yang menyerupai struktur tanah gembur, tidak mengandung hama atau penyakit, dan mengandung kapur dan unsur kalium.
  12. Pasir dan kerikil. Media alternatif untuk menanam ini dapat mengganti fungsi tanah. Pada umumnya, pasir lebih sering digunakan untuk menyemai benih dan menumbuhkan bibit atau untuk memancing akar batang tanaman yang distek.
  13. Pumice (batu apung). Batu apung atau yang dikenal dengan sebutan pumice paling sering digunakan sebagai media tanaman hias seperti jenis sukulen atau kaktus. Batu apung yang strukturnya sedikit berongga dan kaya mineral ini tahan terhadap jamur.
  14. Pasir Malang. Pasir Malang adalah sebutan untuk pasir vulkanik yang berasal dari gunung berapi. Umumnya digunakan sebagai campuran tanah karena memiliki kemampuan dalam mempertahankan kelembaban.
  15. Serat kayu (serbuk gergaji). Serat kayu merupakan bahan organik yang dapat diurai oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa-senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman. Hasil penguraian tersebut apabila tercampur dengan tanah dapat membuat tanah menjadi lebih subur dan mengandung lebih banyak unsur hara.
  16. Batang pisang. Batang pisang adalah bahan kompos yang sangat baik untuk menyuburkan tanah karena mengandung banyak unsur hara. Salah satu kandungan pada batang pisang yang sangat dibutuhkan oleh tanaman adalah kandungan nitrogen. Kandungan ini bisa membantu pembentukan vegetatif akar, batang, dan daun tanaman.
  17. Batang pakis. Media tanam yang berasal dari batang Pakis bisa digunakan untuk menanam sayur maupun tanaman hias di pot.
  18. Pecahan batu-bata dan genteng. Fungsi pecahan batu bata dan genteng adalah untuk mengatur agar aliran air dan sirkulasi udara di dalam pot atau polybag lebih lancar.
  19. Peat Moss (lumut daun). Berguna untuk mencegah tanah agar tidak menjadi padat, membantu mengikat air, melembabkan tanah, membantu sirkulasi udara, dan membantu mempertahankan nutrisi.
  20. Ada banyak tanaman hias yang bisa hidup meski hanya menggunakan media air. Contohnya, tumbuhan African violet, tanaman hias philodendron, baby’s Tears, Begonia, Coleus. Beberapa sayuran juga dapat tumbuh meski hanya menggunakan air sebagai media tanam. Misalnya, seledri, bawang merah maupun bawang putih, selada, hingga pakcoy.
TRENDING :  17 Jenis Tanaman Hidroponik untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Dalam merawat tanaman, pemupukan merupakan salah satu hal dasar yang wajib dilakukan. karena jika media tanam yang kita pakai sudah tidak ada nutrisinya maka bisa dipastikan tanaman yang kita tanam tidak akan tumbuh secara maksimal.