Spesifikasi dan Review PS5 digital

Spesifikasi dan Review Lengkap PS5 Digital Tahun 2021

Oke, sebelum saya membahas performa, grafis dan lainnya dari PS5 ini saya mau cerita dulu bagaimana caranya saya bisa mendapatkan PS5 ini. Sebenarnya, saya itu tidak dapat pre-order yang pertama di bulan Desember yang dapatnya di Januari, saya sama sekali tidak dapat itu. Padahal sudah daftar dimana-mana tapi tetap saya tidak mendapatkannya. Tiba-tiba pada 17 Februari itu, saya dapat pengumuman bahwa akan ada pre-order batch 2 dengan harga resmi. Jika Kalian cek sekarang harga-harga di marketplace PS5 itu saat ini sudah naik sangat jauh sampai hampir 2 kali lipatnya. Ya, di situ saya lalu coba lagi mendaftar.

Saya daftar di PS E, GSShop, Multi Gameshop. Saat saya mendaftar, infonya akan dirilis pada tanggal 19. Tapi, ternyata tanggal 19 tidak ada kabar sama sekali. Sedih? Pasti. Saat itu saya seperti, “Yah, oke berarti tidak dapat lagi PS5 ini.” Sampai akhirnya pada 20 Februari yang sebenarnya itu adalah tanggal pada saat PS5 itu dibagikan, dikirim dan seterusnya. Pada tanggal tersebut ternyata istri saya mendapat SMS dari GSShop. Pada waktu daftar di GSShop, saya mendaftar dengan 2 nama nama saya dan nama istri saya. Di sana dikatakan bahwa istri saya mendapatkan kesempatan untuk membeli PS5 Digital Edition dan bisa langsung diambil di Trans Studio Mall GSShop.

Spesifikasi dan Review Lengkap PS5 Digital

Setelah saya coba tanya-tanya, ternyata memang ada pembeli sebelumnya yang beruntung tapi di-cancel karena dia juga sudah dapat di tempat lain sehingga dia tidak beli di GSShop dan akhirnya dilakukan pengundian ulang dan ternyata istri saya yang mendapatkannya. Saya pun mengambilnya secara offline. Saya langsung ke GSShop-nya yang di Trans Studio Mall. Saya ambil secara offline dan akhirnya sekarang sudah ada di sini. Pertama kali saya mencoba atau memegang PS5 ini ini “gede mampus”, gede parah, sangat gede. Bahkan, menurut saya PS5 ini lebih gede dibandingkan PS3 generasi awal atau PS3 yang Fat. PS5 ini sangat gede. Bila

PERBANDINGAN DENGAN PS4

Kalian bandingkan dengan PS4 Slim yang saya punya ukurannya jauh sekali perbedaannya. Kalaupun dibandingkan dengan PS4 Pro mungkin PS4 Pro sedikit lebih tebal dibandingkan Digital PS5 yang saya miliki. Tapi tetap saja, PS5 ini tetaplah sangat besar. Saking besarnya, saya sampai bingung harus menempatkannya di mana, mengingat butuh space yang besar juga. Ditambah lagi untuk menempatkannya secara horizontal atau vertikal itu sangat merepotkan karena PS5 ini tidak bisa berdiri sendiri. Harus memakai Stand yang sudah dikasih pada kotak penjualannya atau kotak pembeliannya. Ya, selain Stand yang untuk dipakai untuk memberdirikan ataupun secara horizontal Kalian juga mendapatkan kabel power, Dualsense 1 buah lalu kabel HDMI 2.1 sehingga tidak perlu lagi cari-cari kabelnya dan kabelnya ini menurut saya lebih bagus, bahkan sangat bagus bila dibandingkan kabel HDMI jaman PS4 dulu.

Berikutnya ada kabel USB A to Type-C untuk charge Dualsense. Ini sudah menggunakan teknologi Type-C untuk charging. Ada juga kartu garansi dan karena ini produk resmi sehingga garansi-nya adalah garansi resmi Sony Indonesia. Sayang sekali tidak diberikan headset seperti saat di PS4 karena pada Dualsense sudah ada microphone jadi, sebenarnya headset itu tidak terlalu dibutuhkan. Nah, hal yang perlu diketahui, PS5 yang saya beli ini adalah tipe yang Digital Edition. Digital Edition berarti tidak ada Bluray Disc-nya jadi, kalau Kalian gemar koleksi game-game fisik berarti Digital Edition ini bukanlah tipe PS5 yang Kalian cari karena tidak bisa baca disc sama sekali.

Apabila menginginkan yang bisa baca disc Bluray maka harus beli yang disc-version dan harganya lebih mahal, sekitar Rp 8.8 juta. Sementara yang digital adalah Rp 7.3 juta. Hal yang saya senangi saat ini adalah User Interface menu-nya juga diperbaharui lagi lebih “cantik”, lebih simple, lebih apa ya bisa dilihat di layar atas bahwa ditampilkan game-game yang bisa dipilih kemudian dibagi lagi ada Games, ada Media Media di sini untuk menonton film seperti Netflix, YouTube, Twitch sayangnya belum ada Disney+ hotstar, semoga ke depannya ada mengingat PS5 yang ini sudah resmi Indonesia tapi opsi yang ditawarkan adalah Disney+ yang global padahal di Indonesia ‘kan namanya Disney+ hotstar.

TRENDING :  Spesifikasi Microsoft Surface Go 2020 Buatan Microsoft

Pada bagian Settings, di sini sih biasa-biasa saja sama seperti di PS4, tapi yang tidak ada adalah ‘Theme’. Tidak ada ‘Theme’, jadi, kalau Kalian dulu sering beli tema di PS4, maka di PS5 tema-tema itu tidak bisa dipakai. Hal lain yang saya sukai adalah membuka Playstation Store sekarang sangat cepat prosesnya. Dulu proses loading-nya lama dan terkadang harus login ulang. Nah, sekarang ini seperti tidak membuka aplikasi ternyata Playstore-nya sudah menyatu dengan Homescreen sehingga meng-encourage kita, jadi, “Ya sudah.

KAPASITAS SSD

Nah, navigasi yang cepat tadi juga berkat PS5 ini sudah menggunakan SSD dengan kapasitas 825GB tapi yang bisa terpakai itu sekitar 600-anGB jadi yaah cukup kecil sih, mengingat game-game sekarang itu sudah hampir 100GB per game-nya. Tapi kalau Kalian butuh storage yang lebih besar nanti akan ada update supaya bisa memasang SSD NVMe. Tapi kalau sudah tidak sabar, Kalian bisa juga memakai hardisk eksternal tapi hanya terbatas untuk game-game PS4 saja yang bisa di-install ke hardisk eksternal. Untuk game-nya, untuk yang benar-benar game PS5 game saya masih bisa dihitung jari sih. Tidak terlalu banyak. Jika ada pertanyaan, “Apakah game PS4 bisa dimainkan di PS5?” Jawabannya bisa. Tapi kalau game PS4 kalian bentuknya fisik maka kalian harus beli PS5 yang Disc Edition.

Tapi kalau game-game PS4 kalian bentuknya digital maka kalian bisa memainkannya dengan mudah baik itu disc version maupun digital version itu mudah sekali. Sebenarnya PS5 ini punya fitur yang menginformasikan suatu game itu adalah next gen gaming. Pertama adalah Ray tracing. PS5 ini bisa jadi mesin termurah untuk bisa menikmati yang namanya Ray tracing. Sebagai contoh saya main di Miles Morales dan Control cara melihat apakah game itu Ray tracing atau tidak kita bisa cek pada cermin atau pantulan cermin. Jika Ray tracing, akan ada pantulan cermin kita secara real time.

Apabila pada game PS4, hasilnya tidak akan seperti itu. Tidak akan ada pantulan cermin yang secara real time lalu ada NPC lewat, mobil lewat dan semacamnya semuanya itu tidak akan tampil pada cermin tersebut. Selain itu, tata cahayanya juga lebih baik dan lebih akurat. Dikarenakan PS5 ini sudah menggunakan SSD jadi, yang dijanjikan adalah tidak akan ada yang namanya loading time. Saya benar-benar merasakan bahwa tidak ada loading time. Saya sudah coba Miles Morales fast travel dari 1 titik ke titik lain biasanya ‘kan ada animasi Spiderman di kereta tapi di sini tidak ada dan langsung. Jadi, sesaat sesudah dipencet, hanya menunggu 2-3 detik tiba-tiba sudah bisa dimainkan kembali. Berbeda saat di PS4 di mana kita diharuskan menunggu.

DUALSENSE

Berikutnya yang paling menarik lagi adalah yang namanya Dualsense. Ini adalah stick terbaru untuk PS5 dan bisa saya bilang kalau ini adalah sebuah mahakarya. Untuk dekade ini sepertinya dipegang oleh Dualsense alasannya karena semua experience terbaru atau unik yang saya rasakan di PS5 itu semuanya berawal dari Dualsense ini. Hal yang membedakannya dengan Dualshock4 adalah pertama, di sini ada yang namanya Adaptive Trigger. Adaptive Trigger itu begini penjelasannya jadi L2 dan R2 di sini tidak sekadar dipencet saja tapi ada yang seperti “menahan” sehingga tombol L2 dan R2 ini supaya tidak bisa ditekan secara mudah dan itu menimbulkan efek immersive. Sebagai contoh adalah ketika saya main Astro’s Playroom terutama saat menerbangkan roket.

Jadi, roket-nya itu terasa seperti benar-benar ada getaran-getaran. Roket itu saat terbang ‘kan pasti ada lontaran api-nya yang membuat roket menjadi bergetar. Nah, di sini itu terasa getarannya di L2 dan R2. Hal tersebut membuat kesan sangat immersive. Cons-nya adalah bisa membuat telunjuk atau jari tengah kalian jadi cepat capek karena terlalu dipaksa untuk memberikan tekanan tambahan pada saat memencet L2 dan R2 itu. Selain itu, hal yang saya sukai adalah yang namanya Haptic Feedback. Jadi, saat saya selalu mengomel masalah getaran di hape itu terasa tidak smooth dan tidak enak, biasanya terjadi pada flagship smartphone kalau sudah memakai Haptic Feedback, getarnya itu terasa enak sekali nah, stick di PS5 ini sudah menggunakan teknologi Haptic Feedback.

TRENDING :  Baterai iPhone Cepat Habis? Ini 15 Tips Mengatasinya

Pada Dualsense ini, Haptic Feedback-nya itu bisa memberikan getaran dari yang ukuran paling kecil getaran seperti hanya “di-toel toel” sampai ukuran yang sifatnya besar sekali seperti ditabrak oleh gajah dan semacamnya. Nah, getarannya itu sangat terasa pada Dualsense-nya. Terasa sangat nyaman. Fitur terakhir yang terbaru dari Dualsense adalah Microphone Input. Sekarang di stick-nya sudah ada microphone sehingga bisa dipakai untuk beberapa game yang membutuhkan semacam tiupan seperti pada Astro’s Playroom ini atau juga saat sedang main online dan kita tidak memakai headset kita bisa langsung mengobrol tanpa harus memakai headset jadi, cukup immersive dan microphone ini juga bisa di-mute apabila takut microphone-nya mengambil data secara diam-diam.

PERCOBAAN GAME PS4

Nah, itu tadi pengalaman saya bermain game-game yang memang sudah di-optimize untuk PS5. Bagaimana dengan game-game yang original-nya PS4? Salah satu game yang memang sangat optimize di PS5 adalah God of War. God of War di PS5 ini bisa jalan di 4K 60fps. Ya, 4K 60fps itu PC saja agak jarang bisa sampai 4K 60fps apalagi untuk harga di PS5 ini Rp 7.3 juta kita sudah bisa dapat 4K 60fps dan pada game God of War ini terlihat sangat “cantik”. Sangat keren bila dibandingkan dengan di PS4 Slim saya waktu dulu cuma bisa main pada 1080p 30fps, itu pun 30fps-nya tidak stabil.

KAPASITAS DAYA

Nah, terakhir saya mau membahas soal daya yang dibutuhkan serta temperatur suhu yang dihasilkan. Untuk masalah suhu, saya sih tidak merasakan adanya… apa ya…, tiba-tiba kipasnya langsung “berisik” sekali karena memang mesinnya terlalu panas dan kipasnya harus kerja ekstra. Nah, pada PS5 ini saya tidak merasa kalau kipasnya “mengganggu” sekali. Pada PS4 terkadang pada beberapa game itu harus kerja ekstra untuk kipasnya demi mendinginkan unit PS4-nya sehingga game-nya bisa berjalan dengan lancar. Sementara di PS5 ini masih relatif aman. Suhu sempat saya cek pada sisi pembuangan atau exhaust-nya itu terbaca sekitar 50 derajat Celcius tapi ya masih enak untuk dipakai bermain game.

Untuk masalah daya yang dibutuhkan daya yang dibutuhkan di PS5 ini lebih besar hampir 2x lipat lebih daripada PS4 Slim. Pada PS4 Slim untuk memainkan game Miles Morales butuh daya sekitar 80W. Sedangkan bila dimainkan di PS5 saya main pada Mode Performance yang 4K 60fps di sini butuh daya pada kisaran 210W sampai 220W. Itu berarti sudah hampir mendekati 3x daya yang dibutuhkan di PS4. Untuk Dualsense-nya sendiri, sekali charging butuh waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai full. Kira-kira penggunaan saya itu mirip-mirip sama di Dualshock 4 kemarin di PS4 yaitu sekitar 4-5 harian untuk pemakaian main game. Yaa sehari mungkin 3-4 jam. So, that’s it Sony Playstation 5 resmi Indonesia Digital Edition.

Menurut saya, jika Kalian punya PS4 Pro sebaiknya sih tahan saja dulu tidak usah buru-buru upgrade, kecuali kalau memang menang undian untuk membeli PS5. It’s good kalau misal dapat, tapi kalau harus merogoh Rp 13-16 juta hanya untuk PS5 dan kalian sudah punya PS4 Pro itu… yaa sebaiknya pikir-pikir dulu. Bila dibandingkan dengan merakit PC melihat harga komponen PC sekarang yang semakin naik saya melihat RTX 3060 baru rilis tiba-tiba harganya jadi Rp 12-13 juta yaa masih mendingan PS5 kalau bisa dapat harga resmi dapat harga normal. Oke, kira-kira itu saja untuk artikel pembahasan PS5 ini JJ