Spesifikasi dan Review Infinix Hot 10 Play

Spesifikasi dan Review Infinix Hot 10 Play Terbaru 2021

Ini dia Infinix Hot 10 Play. Untuk yang belum tahu, jadi, seri ‘Play’ di sini maksudnya bukan seri smartphone-gamingnya Infinix ya. Seri ‘Play’ di sini itu bisa dibilang versi Lite atau versi minimalis dari Infinix Hot-series. Yaa minimalis spek-nya, minimalis juga harganya. Tapi tidak untuk baterai-nya. Hal tersebut karena baterai yang diusung seri ‘Play’ ini justru lebih besar kapasitasnya dari Infinix Hot-series.

Oh ya, sebelumnya saya sempat me-review Infinix Hot 9 Play yang waktu itu daya tahan baterai-nya sangat gokil. Baterai kapasitas 6000 mAh dan saya bisa dapatkan Screen On Time itu sampai 20 jam itu gokil dan jadi rekor sepanjang saya me-review baterai smartphone. Hot 10 Play ini bisa dibilang ‘penerusnya’ Hot 9 Play yang masih dengan kapasitas baterai sama, 6000 mAh tapi kini dengan SoC yang lebih powerful karena sudah memakai Helio G-series.

KAPASITAS LAYAR

Nah, dengan harga Rp 1 jutaan, kira-kira smartphone ini masih cukup nyaman tidak untuk dipakai berbagai macam aktivitas? Mulai dari hiburan, foto-foto sampai dipakai untuk produktif. Smartphone ini memiliki ukuran layar yang terbilang cukup besar di kelasnya, 6.82″. Ya, memang layar besar begini tidak di-desain untuk semua orang terutama mereka yang tangannya kecil pasti merasa kesusahan untuk memakai smartphone ini apalagi dengan 1 tangan saja. Satu hal yang pasti, dengan layar sebesar ini smartphone ini paling enak dipakai untuk menonton. Yaa meskipun yang dibesarkan ini cuma ukurannya saja resolusinya hanya sebatas 720p saja. Dipakai untuk menonton YouTube itu sudah sangatlah cukup. Dipakai untuk menonton serial-serial favorit di Disney+ hotstar seperti misalnya Wanda Vision juga bisa memakai resolusi paling tinggi untuk bisa menampilkan konten yang cukup enak dilihat di mata.

Nah, permasalahannya di sini adalah ketika smartphone ini dipakai menonton Netflix. Ya, dengan layar sebesar ini menampilkan konten yang cuma 480p saja terasa kurang ya. Resolusinya itu seperti rendah sekali. Speaker-nya ini ada di atas layar tepatnya pada bagian earpiece yang biasa kita pakai untuk menerima panggilan telepon. Sebenarnya lokasi speaker di sini itu cukup strategis karena keluaran suaranya itu langsung ke depan. Tapi, permasalahannya adalah kualitas audio dari speaker ini yang menurut saya kurang “nendang”. Ini serasa tidak terlalu kencang suaranya apalagi kalau di-set pada volume yang maksimal keluaran suaranya cenderung “pecah” dan kurang enak didengarkan pokoknya.

Nah, itu tadi ‘kan dipakai untuk hiburan lalu, bagaimana nih kalau smartphone ini dipakai untuk mengerjakan hal-hal yang produktif, seperti misalnya dipakai untuk bekerja. Pekerjaan saya sendiri ‘kan setiap harinya memang tidak bisa lepas dari media sosial, termasuk buka Twitter, Instagram, YouTube Clubhouse…eh? Belum rilis ya di Android? Ya, intinya beberapa aplikasi media sosial tadi cukup bisa di-handle dengan baik di smartphone ini. Dipakai untuk mengetik juga enak sekali karena layar sebesar ini cukup lega jarak antar hurufnya.

KAPASITAS PENYIMPANAN

Oh ya, saya pakai Infinix Hot 10 Play yang varian paling rendah dengan RAM yang cuma 2GB dan penyimpanan internal 32GB tapi masih bisa ditambah dengan memakai microSD pada triple-slot SIM-nya. Jadi, saya bisa membuka beberapa aplikasi pada RAM yang cuma 2GB ini dengan sangat lancar. Tidak banyak juga sih aplikasi-aplikasi-nya cuma ada sekitar 3-6 aplikasi. Itu pun saya pakai juga untuk mendengarkan musik lewat Spotify. Musiknya itu juga tidak sampai mendadak force closed atau dimatikan oleh sistem karena dianggap “memberatkan” RAM, tidak. Jadi, RAM-nya sendiri di sini memang sudah cukup bagus untuk manajemen memori-nya.

Untuk penyimpanan internal-nya yang 32GB ini sebenarnya sudah cukup sih, tapi saat melihat aplikasi bawaannya yang ternyata segudang jadinya seperti mengurang-ngurangi ruang penyimpanan internal-nya saja. Jadi, saya sarankan kalau dirasa ada aplikasi bawaan yang tidak penting sebaiknya di-uninstall atau dihapus saja. Jadi, Infinix Hot 10 Play ini sudah diotaki SoC Helio G-series tepatnya Helio G25. Memang sih, SoC ini tidak se-powerful “saudara-saudaranya” seperti G70, G80, G85 apalagi G90T tapi, performa-nya masih cukup oke dan masih cukup kencang ketika dipadukan dengan RAM yang minimalis.

TRENDING :  Cara Menghemat Baterai iPhone Agar Awet yang Perlu Kamu Tahu!

Hanya saja, SoC ini memang tidak di-desain untuk bekerja kencang alasannya karena 8-core tadi isinya Cortex A53 semua yang memang typical low power alias lebih mementingkan efisiensi daya. Itu kenapa saat dipakai untuk bermain game smartphone ini akan terasa kurang maksimal sih. Saya di sini coba memainkan beberapa game contohnya PUBG Mobile. Di sini cuma dapat setting grafis sebatas Smooth-Medium saja. Ya, rata kiri saja. Memang sih, saat dipakai untuk main game PUBG Mobile sepanjang permainan masih terasa cukup lancar dan stabil meskipun saat dipakai untuk mengendarai mobil serta dengan kecepatan tinggi frame drop-nya mulai terasa. Sensor Gyroscope-nya juga ada di smartphone ini.

Tapi, saat dipakai untuk bermain game PUBG Mobile terutama saat menyalakan control Gyro-nya di sini terasa sangat delay. Dipakai bermain Mobile Legends juga terasa maksimal karena di sini bisa main dengan setting High Frame Rate alias jalan di 60fps. Jadi, secara animasi dan transisi juga lebih halus. Yaa selama game-gamenya itu tergolong ringan alias grafis-nya tidak terlalu berat, Infinix Hot 10 Play ini masih bisa menjalankannya. Tapi, untuk game-game semacam Genshin Impact itu ya jangankan di-download, dicari di Google Playstore juga tidak ketemu karena memang tidak di-support oleh game itu sendiri.

PERFORMA KAMERA

Nah, untuk kebutuhan foto-foto, smartphone ini hanya dibekali 2 kamera. Bila ditanya hasilnya bagus atau tidak ‘cukup’ sih. Cukup dan standar kamera smartphone entry-level yaa selama mengambilnya pada tempat atau kondisi yang cukup banyak cahaya seperti misalnya di outdoor, siang hari dengan cahaya matahari yang cukup, hasil fotonya sudah auto-cakep tanpa harus dilakukan edit sana-sini lagi. Hanya saja untuk kondisi-kondisi yang memang kurang cahaya atau lowlight saya tidak menyarankan untuk memakai kamera smartphone ini sih karena terasa kurang maksimal saja, apalagi di smartphone ini juga tidak dibekali Mode Malam pada kamera-nya jadi, tidak bisa membantu untuk mengambil foto-foto lowlight dengan lebih baik.

Ya, di sini saya sedang mencoba kamera video Infinix Hot 10 Play. Jika melihat hasilnya sih, ini masih mirip-mirip ya dengan kamera smartphone entry-level kebanyakan yang tidak dibekali fitur stabilizer atau EIS. Jadi, kalau dipakai merekam sambil berjalan, masih sangat terasa goyang-goyangnya. Untuk autofocus-nya sih cukup cepat ya. Tidak lamban. Nah, kalau ini sampel video kamera depan Infinix Hot 10 Play. Jika dipakai untuk ngevlog yang sederhana sih sudah cukup sebenarnya. Angle-nya juga cukup luas. Kiri-kanan ini lega atas-bawah juga masih ada ruang, fokus ke muka juga dapat.

Lalu, kalau melihat background juga masih terlihat dengan cukup jelas. Hanya saja kendalanya adalah kestabilan saja mengingat di sini masih terasa goyang-goyang jika dipakai merekam sambil berjalan. Jadi, kalau ingin lebih stabil, sebaiknya memakai gimbal atau alat stabilizer lainnya, begitu.

KAPASITAS BATERAI

Apa jadinya ketika SoC yang lebih pro efisiensi daya dipertemukan baterai kapasitas 6000 mAh? bisa macam-macam nih daya tahan baterai-nya. Ya, saya bisa pakai smartphone ini lewat 2 hari tanpa ketemu colokan. Itu pun sudah saya pakai untuk berbagai macam aktivitas yang terbilang cukup intens. Saya pakai untuk menonton, bermain game, foto-foto, menonton Tiktok navigasi di Maps. Saya main game PUBG Mobile dengan durasi 1 jam baterai-nya turun sekitar 8% saja. Kemudian, saat dipakai untuk menonton Disney+ hotstar atau Netflix dengan durasi yang sama, 1 jam, baterai-nya itu turun sekitar 10% saja. Nah, dengan pola penggunaan tadi, saya bisa mendapatkan Screen On Time yang terbilang cukup lama yaa meskipun tidak selama Hot 9 Play yang sampai 20 jam tidak sampai selama itu.

Screen On Time-nya di sini di 14 jam. Ini sudah lama sekali, apalagi kalau saya bandingkan dengan smartphone yang memiliki baterai kapasitas sama-sama 6000 mAh seperti contohnya POCO M3. POCO M3 saja itu saya cuma mendapatkan Screen On Time sekitar 10 jam saja dengan aktivitas yang kurang lebih sama, tapi ya memang tidak bisa dibandingkan apple to apple, karena POCO M3 itu sendiri memakai hardware yang memang lebih kencang, ngebut dari Infinix Hot 10 Play. Nah, dengan baterai “sebadak” ini, saya bisa marathon menonton serial streaming bahkan sampai berjam-jam. Bisa dibayangkan bukan, untuk menamatkan 1 serial saja ada beberapa episode.

TRENDING :  Cara Menyembunyikan Aplikasi di iPhone, Secara Mudah dan Aman

Untuk kebutuhan streaming, saya biasa pakai koneksi internet itu dengan memakai Smartfren Unlimited yang sudah tidak masalah lagi dalam hal kuota ditambah lagi speed-nya juga sangat kencang. Setiap saya memilih judul film atau serial yang mau ditonton itu akan langsung secara cepat tanpa terasa ada buffering yang mengganggu. Oh ya, Unlimited di sini juga berlaku 24 jam dan bisa dipakai pada semua aplikasi. Jadi, mau dipakai pagi, siang sore atau malam itu sudah tidak ada batasan lagi, apalagi ada tambahan Extra Unlimited Malam Full Speed yang membuat On terus dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Paling-paling yang “PR” di sini adalah waktu pengisian dayanya. Baterai 6000 mAh di sini, charger bawaannya cuma 10W. Ini saya pakai untuk mengisi selama 30 menit baterai-nya cuma naik sekitar 17%. Saya lalu charge selama 1 jam, baterai-nya itu naik 35%.

Baterai Infinix Hot 10 Play ini baru benar-benar terisi penuh setelah pengisian ulang daya sekitar 3 jam 7 menit. Ya! Lama sekali asli! Saya lalu berpikir, smartphone ini ‘kan bisa tahan 1 harian penuh dan masih tersisa beberapa persen saja. Saya lalu coba lakukan charging saat mau tidur. Ya memang suka ada isu kalau kita tidak boleh mengisi daya semalaman karena bisa menyebabkan umur baterai menjadi pendek. Tapi, saat saya lihat, XOS ini ‘kan mempunyai fitur untuk memutuskan arus listrik ketika baterai-nya sudah penuh. Oke, jadi kesimpulannya Infinix Hot 10 Play ini lebih cocok untuk kalian yang memang mencari smartphone budget. Tidak peduli dengan spesifikasi, yang penting dipakainya nyaman dan baterai-nya awet.

COCOK UNTUK OJOL

Jadi, smartphone ini cukup recommended untuk para driver ojek online yang mana mereka membutuhkan smartphone dengan baterai yang bisa tahan 1 harian penuh tanpa bertemu colokan. Saya sering melihat driver ojol itu saat mencari penumpang atau mengantar penumpang, smartphone-nya itu selalu dicolok ke powerbank padahal itu ‘kan berbahaya dan bisa memperpendek umur baterai itu sendiri. Nah, saat ketemu dengan smartphone yang seperti ini yang kapasitas baterai-nya bahkan bisa tahan 2 hari smartphone ini bisa membuat mereka untuk bekerja lebih produktif lagi ditambah pula Hot 10 Play ini juga untuk navigasi sangatlah enak selain karna layarnya besar, GPS-nya juga cepat mengunci lokasi dan ditambah lagi juga memiliki sensor Orientasi jadi, untuk fungsi Compass, itu juga bisa dipakai di sini.

Sebenarnya tidak cuma untuk driver ojek online saja sih untuk kalian yang memiliki anak, saudara atau keponakan dan ingin membelikan mereka smartphone untuk belajar online tapi budget-nya terbatas yaa Hot 10 Play ini juga cukup recommended untuk dibeli. Oke, segitu saja dulu artikel review Infinix Hot 10 Play.